Thursday, March 3, 2016

Perbedaan antara AAS, ICP-OES, MP-AES

Bbrobro..
bahasan kali ini mengenai spektroskopi atomic. ngarti pada kagak??
kalo lopade penasaran begimana cara analisis atau cara mengetahui kandungan logam berharga dalam berbagai contoh yang jumlahnya amat kecil, pastiin kalian kenal dengan salah satu instrument ini broh..Instrumen ini biasa didunakan untuk analisa kandungan emas, perak, tembaga, seng, timbal, besi, nikel, kromium, mangan, kobalt, kadmium, dsb

Pada dasarnya instrument atomic spectrosfotometri ini hanya mampu menganalisa tau menentukan jumlah logam secara kunantitatif dengancara membandingkannya terhadap standar, jadi selama standar yang dibuat bermasalah, maka hasil yang diberikan juga akan bermasalah.


makadari itu digunakan standar internal ataupun standar eksternal yang digunakan sebagai pembangding, untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin terjadi selama proses analisis ataupun kesalahan selama pembutan standar yang misalnya nih (air pengencer yang digunakan mengandung mineral, pereaksi yang tidak murni, dsb)

Spektroskopi atomik ini hanya mampu mengukur jenis logam yeah, alias yang berbentuk logam dalam keadaan terlarut sebagai fase larutan, jadi prinsip kerjanya, sampel yang akan dianalisa harus didestruksi baik secara basah (menggunakan asam) atau kering (furnace) atau keduanya sehingga bahan/sampel mengalami kehancuran yangmana akan dilarutkan dalam fase cairan (biasanya cairan pada kondisi asam). Sudah banyak teknologi yang berkembang untuk proses analisi logam ini, misalnya nih, teknik digest mikrowave (destruksi menggunakan gelombang mikro, fusion, dsb)

Pada saat ini beberapa instumentasi analitik sudah mampu menganalisis logam dengan berbagai valensi, misalnya besi III dan besi II. teknik yang digunakan tentunya tidak murah, dan kebanyakan kita juga bingung digunakan untuk apa..hehehehe

Langsung ke pemahama, perbadaan antar spektoskopi atomik aja kali yeh..


1. AAS (Atomik Absorbsi Spektro)

AAS pada saat ini sebenarnya masih cukup terkenal dalam kegunaannya dalam berbagai analisis, prinsip kerja dari AAS sendiri, logam yang terlarut dalam fase cair dievaporasi menjadi butihan halus yang nantinya dilakukan atomisasi menggunakan api, dengan adanya sinar dengan panjang gelombang tertentu (lampu katode) akan melewati logam yang sudah teratomisasi tadi, yangmana atom akan menyerap panjang gelombang tsb untuk terjadinya eksitasi, pengurangan kekuatan sinar yang pancarkan dari lampu katode dibandingkan terhadap keadaan awal dan standar kalibrasi yang nantinya pengurangan tersebut dikonversikan dari bentuk absorbansi menjadi bentuk data.

Kelemahan dari AAS sendiri yakni
  • Masih menggunakan sumbercahaya sebagai penentu nilai absorbansi, sehingga mempersulit ketika ingin menganalisis logam lain
  • Cara kerja yang masih manual,
  • Data kalibrasi yang tidak bertahan lama, dan harus dikalibrasi ulang kembali setiap 20sampel
Kelebihan dari AAS sendiri yakni
  • Biaya pembelian, perawatan, operasi yang murah (cukup menggunakan gas asetilen, nitrous, udara kompresor dan cukup hemat
  • Mudah dioprasikan
  • Ga rewel
  • Awet dan tahan lama
  • Kecil kemungkinan untuk terjadi kerusakan skala besar (kecuali AAS terjatuh dari mobil dan tertabrak mobil dibelakangnya saat diangkut)
     

 2. ICP-OES (Inductive Coupled Plasma-Optical Emmision Spectra)

brobro,.setelah hadirnya AAS sejak berkisar tahun 2000-an telah hadir instrumentasi yang mampu melakukan analisa mineral secara sekaligus dalam sekali pembacaan, Prinsip kerjanya yakni sangat berbeda dengan AAS, karena AAS menggunakan lampu katode sebagai sumber cahaya yang nantinya dibandingkan terhadap pengurangan dari absorbansi yang terserap sesuai/ sebanding dengan banyaknya logam tertentu tadi, nilai absorbansi pada AAS dibatasi hanya 1.000 sehingga penggunaan sesuai dengan deret standar sangat mempengaruhi kalibrasi dan ketika sampe menyerap absorbansi lebih tinggi dibanding standar tertinggi maka nilai yang dihasilkab tidak valid,
Auto sampler principal
Sangat berbeda dengan ICP-OES ini bro, perbedaan sangat jelas ketika kalian sendiri mengoprasikannya pula, mulai dari semua operasi oes menggunakan komputer/robotik yangmana sampling dilakukan menggunakan robotik dengan pembilasan, waktu evaporasi, dsb yang sangat teliti.


Beberapa kelebihan dari instrumentasi ICP-OES

  • Pembacaan stabil dalam waktu lama (misalnya 1x kalibrasi mampu membaca sampel sampai dengan 100sample
  • Operasional menggunakan robotik sehingga nilai lebih stabil
  • Cepat, Akurat, Tahanlama
  • dalam 1x kali pembacaan sampel mampu analisis seluruh logam
  • Mampu membaca konsentrasi sampel sampai 1000x lebih besar dari standar tertinggi kalibrasi
  • Tanpa menggunakan lampu katode
  • limit deteksi yang amat kecil (ppb)
Beberapa kekurangan dari instrumen ICP-OES
  • Biaya operasional yang mahal (menggunakan gas argon)
  • Penggunaan bahan bakar argon sangat boros
  • Biaya perawatan yang sangat mahal
  • Biaya sparepart yang sangat mahal
  • Kestabilan diragukan jikalau terjadi kesalahan sedikit dalam penyetingan (tidak stabil)
  • Harus dilakukan penyaringan sample untuk mengurangi TDS
Pembacaan analit dalam instrumentasi ICP-OES menggunakan intensitas dalam pengukurannya yang nantinya dikonversikan kedalam bentuk berbagai konsentrasi. intensitas yang ditampilkan mampu dilakukan pemanjangan kurva kalibrasi ( untuk kepentingan perkiraan konsentrasi analit). Karena intensitas memiliki nilai yang tak terbatas akibat rekaman kamera dari proses eksitasi atomik yang tersimpan didalam memori dibandingkan terhadap standar dengan kura yang dipanjangkan secara simultan.

Penjelasan detail mengenai ICP-OES bisa dibaca disini




3. Spekroskopi MP-AES (Atomic Emission Spectra)

ada yang bilang nih kalo MP-AES itu penggabungan dari AAS dan ICP, tapi kalo menurut kite sih iya, penggabungan dari kekurangan ICP dan AAS..hehehe

Kenapa begitu? karena penggunaan AES sendiri sangat sedikit diindonesia padahal memiliki keunggulan yang cukup baik diantaranya


  • Menggunakan gas nitrogen sebagai bahan bakar, dan tersedia mesin penkonversi gas udara menjadi nitrogen murni biasanya saat penjualan
  • Limit deteksi yang kecil menandakan stabilitas yang cukup baik dibanding AAS
  • Biaya operasional yang kecil akibat penggunaan bahan bakar yang dikatakan nol
  • pembacaan secara simultan menggunakan auto sampler (seperti rangkaian ICP)
  • Bisa membaca beberapa logam sekaligus namun tidak sebaik ICP
Namun beberapa kekurangan yang selalu menjadi kendala dalam operasional AES adalah
  • nilai TDS pada sample maksimul 10 artinya, sampe harus benar-benar jernih karena kalau tidak akan menyumbat spray chamber yang terbuat dari kaca dan sangat ringkih
  • Spray chamber sangat cepat rusak akibat terbuat dari bahan kaca, dan sulit dibersihkan, lain halnya jika ICP dan AAS yakni spray chamber menggunakan bahan teflon yang tahan asam
  • Membutuhkan jumlah sampe yang banyak pula ketika ingin mambaca sample dengan jumlah analit yang banyak
Nah berikut dari hal yang kite tau mengenai atomic spectra broh, semoga manpaat ya..

Tunggu update selanjutnya tentang GTA-AAS (Graphite Tube Atomic Absorbsion Spectra dan ICP-MS (Mass Spectra Inductive Coupled Plasma)
ICP-MS
GTA-AAS

3 comments

Waalaikumsalam kang slamet, gimana kabarnya nih?

Alhamdulillah sehat, kerja dimana sekarang?

Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon