Saturday, March 19, 2016

Berbagai jenis pasir bangunan & kegunaannya



Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi utama pembentuk pasir adalah silikon dioksida
Pasir juga merupakan barang tambang yang digunakan banyak orang untuk kebutuhan Bahan bangunan dalam membangun Rumah.Bangunan yang kokoh selain harus diperhitungkan dari segi pondasi nya,dari segi bahan bangunannya juga harus diperhatikan.Agar bangunan tersebut bisa berdiri dengan kokoh dan kuat selama bertahun-tahun lamanya., karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya.Pada beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapurSecara ilmiah, pasir adalah agregat alami yang pembentukannya berasal dari letusan gunung berapi, sungai, tanah dan pantai. 



Karena penggunaan pasir merupakan salah satu bahan bangunan yang cukup dikenal luas oleh banyak lapisan masyarakat. Secara umum ada empat macam jenis pasir yang diketahui masyarakat yaitu
  1. pasir buatan (batuan yang dipecah menggunakan alat pemecah batuan yang menghasilkan butiran berukuran tertentu yang disaring, kemudian dicampur dengan bahan lain seperti (CaO, NaO,KO, SiO2,Fe2O3,dsb sesuai dengan keinginan konsumen)
  2. pasir gunung ,pasir yang berasal dari bahan galian (galian bukit atau letusan gunung)
  3. pasir laut ,pasir yang tersedia umumnya pada pesisir pantai
  4. pasir sungai, pasir galian dari dasar sungai
Ketika Anda akan membuat konstruksi bahan bangunan, maka salah satu bahan yang akan digunakan adalah pasir. Pasir adalah salah satu bahan bagunan yang digunakan sebagai agregat halus. Campuran beton, bahan spesi perekat yang berfungsi sebagai pasangan bata atau keramik, pasir urug, melapisi lantai, kesemua itu adalah beberapa fungsi dari pasir yang digunakan sebagai bahan bangunan.

Jika dilihat berdasarkan standar yang berasal dari SNI (Standar Nasional Indonesia), ada sejumlah ketentuan mengenai persyaratan dan penggunaan pasir adalah sebagai berikut.


  1. Pertama adalah perhatikan agregat halus pada pasir. Untuk digunakan sebagai bahan bangunan, pasir yang digunakan haruslah pasir yang memiliki butiran tajam dan keras. Untuk mengukur apakah pasir yang ada memiliki butiran yang tajam dan keras, maka pasir tersebut harus memiliki indeks kekerasan lebih kecil dari 2,2.
  2. Kedua adalah pasir tersebut harus memiliki sifat kekal. Maksud dari sifat kekal adalah ketika pasir yang digunakan untuk bahan bangunan tersebut adalah pasir yang sudah lolos dari uji larutan jenuh yang dibuat dari garam sulfat. 



Lalu apa saja kriteria pasir yang lolos dari uji larutan garam sulfat ini?
  1. Kriteria pertama adalah ketika pasir terkena larutan garam sulfat, maka bagian dari pasir yang diuji harus hancur setidaknya sampai bagian pasir terkena 12% dan untuk pasir yang terkena magnesium sulfat, bagian pasir yang halus maksimal berjumlah 10%. Selain itu, pasir yang akan diuji laboratorium ini adalah pasir yang tidak mengandung lumpur. Kalaupun terkena lumpur, maka jumlah lumpurnya tidak boleh lebih dari 5%. Jika jumlah lumpur mencapai lebih dari 5%, maka pasir harus dicuci terlebih dahulu.
  2. Selanjutnya adalah kriteria pasir yang harus dipenuhi adalah pasir yang akan diuji adalah pasir yang tidak mengandung bahan organik dalam jumlah banyak. Untuk membuktikan apakah ada kandungan bahan organik atau tidak, maka Anda harus mengujinya dengan percobaan warna dengan larutan jenuh dari berasal dari NaOH sebanyak 3%. Butiran pasir juga harus diperhatikan karena pasir yang akan diuji harus memiliki susunan pasir yang besar dan memilki modulus kehalusan dengan skala 1,5 sampai 3,8. Butiran pasir juga harus memiliki bentuk yang bermacam-macam.
  3. Jika Anda akan menggunakan pasir untuk dicampurkan dengan bahan bangunan seperti beton yang tahan lama, maka pastikan bahwa pasir yang akan digunakan adalah pasir yang bereaksi negatif terhadap alkali. Selain itu juga, pantang bagi pasir untuk digunakan sebagai agregat halus. Hal ini bertujuan agar pasir yang digunakan bisa cocok untuk semua jenis beton kecuali ada petunjuk yang berasal dari lembaga pemerintahan yang bergerak di bidang bahan bangunan yang sudah diakui. Pasir yang memiliki agregat halus adalah pasir yang digunakan untuk proses plesteran dan juga untuk proses spesi terapan. Untuk bisa melakukannya, maka pasir harus sesuai dengan persyaratan dari pasir pasangan.
Pasir memiliki batas gradasi yang memiliki lubang ayakan yang bervariasi yaitu 0,3 – 10 mm. Selain itu, ada juga yang disebut sebagai berat tembus kumulatif yang terbagi atas empat zona utama. Keempat zona ini memiliki bagian atas dan bawahnya masing-masing dan bervariasi tergantung pada kedalaman dari lubang ayakan. Untuk zona yang pertama, pasir yang digunakan adalah pasir kasar. Zona kedua adalah pasir yang terbuat dari pasir yang memiliki tekstur agak kasar. Zona ketiga adalah pasir yang memiliki tekstur halus, sedangkan zona yang terakhir adalah zona pasir yang teksturnya agak halus.
Beberapa jenis pasir yang dikenal masyarakat luas berdasarkan sifat fisik dan kegunaannya antaralain:

  1. PASIR MERAHPasir merah atau suka disebut Pasir Jebrod kalau di daerah Sukabumi atau Cianjur karena pasirnya diambil dari daerah Jebrod Cianjur. Pasir Jebrod biasanya digunakan untuk bahan Cor karena memiliki ciri lebih kasar dan batuannya agak lebih besar.
  2. PASIR PASANGYaitu pasir yang tidak jauh beda dengan pasir jenis elod lebih halus dari pasir beton. Ciri-cirinya apabila dikepal akan menggumpal dan tidak akan kembali ke semula. Pasir pasang biasanya digunakan untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk plesteran dinding.
  3. PASIR ELODCiri ciri dari pasir elod ini adalah apabila dikepal dia akan menggumpal dan tidak akan puyar kembali. Pasir ini masih ada campuran tanahnya dan warnanya hitam. Jenis pasir ini tidak bagus untuk bangunan. Pasir ini biasanya hanya untuk campuran pasir beton agar bisa digunakan untuk plesteran dinding, atau untuk campuran pembuatan batako.
  4. PASIR BETONYaitu pasir yang warnanya hitam dan butirannya cukup halus, namun apabila dikepal dengan tangan tidak menggumpal dan akan puyar kembali. Pasir ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran dindingpondasi, pemasangan bata dan batu.
  5. PASIR SUNGAIadalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya untuk bahan campuaran saja .
  6. PASIR URUGPasir urug adalah pasir untuk mengurug sesuatu yang diperlukan,bisa juga untuk bendungan yang dimana dimasukan kekarung untuk menahan masuk nya air seperti ketika banjir,air pasang & lainnya.
  7. PASIR PUTIH RANGKAS
    Kenapa dinamakan Pasir Putih Rangkas ? Dengan Ciri Khas kelembutan dan butiran pasir yang halus,Pasir Putih ini Kita dapatkan dari Rangkas karna sudah terkenal Kualitas nya yang bagus & halus untuk bahan bangunan Anda.
  8. PASIR PUTIH CILEGON
    Pasir Putih Cilegon yang berasal dari Cilegon ini diambil karena kualitas nya yang bagus untuk bahan bangunan rumah Anda.Terkenal dengan kehalusan & kelembutannya Pasir ini sangat bagus untuk bahan bangunan rumah
  9. PASIR HITAM
    pasir hitam biasanya untuk pekerjaan struktur dan sering disebut pasir beton.Dengan ciri khas kekuatan lebih dengan corak warnanya yang hitam pekat dan butiran pasir yang agak kasar serta tidak mengandung lumpur sehingga sangat baik jika pasir hitam ini digunakan sebagai sarana pengecoran konstruksi bangunan maupun lainnya.Walaupun agak kasar biasanya Pasir hitam juga bisa untuk plesteran Bangunan.Namun harus diayak dahulu baik secara manual dengan alat sederhana untuk proyek-proyek kecil maupun dengan menggunakan mesin ayakan pasir untuk proyek-proyek besar.Alhasil permukaan dinding bangunan yang diplester dengan pasir ini hasilnya lebih halus dan mudah diratakan tanpa mengurangi kekuatan konstruksi bangunannya.

CARA MENENTUKAN PASIR YANG BAIK UNTUK BANGUNAN

Pasir yang baik adalah pasir yang memiliki kualitas yang maksimal tanpa Campuran.Pasir yang memiliki kualitas bagus biasa nya harga nya tinggi dan dikarenakan susah nya mendapat jenis pasir tersebut.Namun,Apapun jenis pasir tersebut,Cara termudah dalam memeriksa pasir yang baik dari segi kualitasnya adalah dengan melihat pasir tersebut tidak ada Campuran seperti Debu pasir atau biasa disebut dengan Ampas Pasir.
Bagaimana Cara nya Kita bisa tahu pasir tidak ada campuran dengan Ampas pasir? Cobalah lakukan cara berikut ini,
  1. Ambilah sekepal pasir 
  2. Lalu ambil air segayung
  3. Masukkan pasir dengan dikepal tadi kedalam gayung berisi air tersebut, kemudian perhatikan.


Jika,pasir tersebut cepat terurai cepat oleh air maka dipastikan pasir tersebut memiliki kualitas campuran ampas pasir. Namun jika pasir tersebut tidak terurai cepat maka pasir tersebut memiliki kualitas yang baik. atau masih bingung cara bedainnya??

cara kedua adalah dengan mengayak pasir.
Pasir yang baik tentunya akan tetap memiliki pengotor, namun dalam jumlah sedikit, yangmana dapat diketahui dengan pengayakan manual, Kuncinya semakin banyak batu yang tertahan diayakan, menunjukan kualitas pasir yang buruk akibat ukurannya besar menunjukan pasir tersebut langsung diambil tanpa dilakukannya proses yangjuga menyimpulkan lebih banyak pengotornya karena ya tadi, langsung diambil tanpa dilakukan penyaringan / pemilahan!. Pengotor dalam hal ini berupa patahan kayu, lempung, tanaman yang membusuk (jika pasir diambil dari kali, namun untuk pasir yang diambil dari gunung / bukit biasanya cukup dilakukan pemecahan & pengayakan sudah cukup menghasilkan pasir yang baik untuk bangunan.


sumber : kokohrumahKU.blogspot.co.id

Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon