Sabtu, 04 Januari 2025

Cara Kuat Menanti Seorang Keturunan Anak Buah Hati

 


Brobro, buat sebagian pria mungkin belum punya momongan adalah hal yang ga terlalu dipermasalahkan. atau dengankata lain adalah sakit hatinya kita ga sesakit sang istri ketika ada teman atau tetangga yang nanya " udah punya anak berapa lo top"?
 Namun percaya kah lo kalo sebenernya penantian seorang buah hati itu butuh sebuah perjuangan yang bisa dibilang sangat panjang, melelahkan, melalaikan rasa sabar, dan mungkin butuh pengakhiran pada akhirnya. Makadari itu biasakan kalian memulai sebuah basabasi dengan"didoakan semoga kalian dimudahkan punya momongan ya!"

Beberapa pengalaman yang pernah mimin rasain selama kurang lebih selama 7tahun menanti sebuah keturunan, yang berakhir karena penghianatan. Iya "penghianatan" adalah karena kita merasa lelah dalam menanti dan berdoa untuk sebuah "kesabaran".

Karena sejatinya, kesabaran itu tidaklah ada akhirnya, ketika sabar dijadikan akhir, maka terbitlah kemaksiatan, rasa tidak syukur, rasa ujub merasa pasanganlah yang mandul, dsb.

Berapa banyak orang yang dengan mudahnya memliki keturunan yang dihasilkan diluar kenikmatan pernikahan namun berakhir dengan penyesalan pada akhirnya? pantaskan kita memiliki seorang keturunan sedangkan kemaksiatan masih saja terus kita lakukan dengan alasan sebuah pembenaran, rezeki haram masih kita asumsikan sebagai sesuatu yang memang kita miliki, seolah kita tidak memiliki daya dan upaya menolak sebuah rezeki. 

Sabarlah sayang, allah akan menjabah doa kita diwaktu yang tepat, diwaktu dimana kita akan merasakan akan lelahnya berdoa, jenuh berdoa dan pada akhirnya ketika tetap tidak dijabah didunya, insyallah akan dijabah sebagai pahala bergunung-gunung seperti kata rasulallah 

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا» قَالُوا: إِذنْ نُكْثِرُ، قَالَ: «اللهُ أَكْثَرُ».  
[صحيح] - [رواه أحمد] - [مسند أحمد: 11133]
المزيــد ...

Abu Sa‘īd Al-Khudriy -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda,
"Tidaklah seorang muslim berdoa dengan satu doa yang tidak mengandung dosa maupun pemutusan silaturahmi, melainkan dengan doanya itu Allah pasti memberinya satu dari tiga hal: doanya akan disegerakan kepadanya, Allah simpankan doanya itu untuknya di akhirat, atau Allah hindarkan darinya kejelekan yang sebanding dengan doanya." Para sahabat berkata, "Kalau begitu, kita perbanyak doa." Beliau bersabda, "Allah lebih banyak (memberi)."  [Sahih] - [HR. Ahmad] - [Musnad Ahmad - 11133]

Nabi ﷺ mengabarkan, apabila seorang muslim berdoa kepada Allah, meminta suatu permintaan yang tidak mengandung dosa, misalkan ia berdoa kepada Allah agar dimudahkan pada kemaksiatan dan kezaliman, tidak berdoa yang mengandung pemutusan silaturahmi seperti mendoakan celaka untuk anak-anak dan kerabatnya, kecuali dengan doanya itu Allah akan memberinya salah satu dari tiga perkara: 
1- Allah menyegerakan doanya dan memberikan apa yang ia minta.
2- Allah ﷻ akan mengakhirkan doanya itu sebagai pahala untuknya kelak di hari Kiamat berupa ketinggian derajat atau rahmat dan ampunan dari kesalahan.
3- Allah jauhkan darinya -saat sekarang di dunia- sebagian keburukan yang sebanding dengan kadar doanya.
 

Para sahabat berkata kepada Nabi ﷺ:
 Kalau begitu, kita perbanyak berdoa saja agar kita mendapatkan salah satu keutamaan ini?
Nabi ﷺ menjawab:
 Apa yang ada di sisi Allah lebih banyak dan lebih besar daripada apa yang kalian minta. Pemberian-Nya tidak pernah habis dan tidak tidak akan berujung.
sumber : 
https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/5100

Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon