Brobro..Kali ini mimin mau curhat nih..*cieeeee
Curhat masalah kepahitan sedang dirasain dan sepertinya tidak mungkin berakhir dalam sebuah yang namanya "pekerjaan"..*huffffffh
Awalnya selulus kuliah, siapa sih yang ga mau kerja??? apalagi kerja didunia pertambangan???
Yap, sektor yang selalu terlihat gemerlap namun ternyata masih menyiman banyak bayangan gelap disepanjang sisinya. Memang sih ga disengaja masuk kedalem sektor pekerjaa ini namanya juga rejeki masa mau ditolak?? kan dosa..!
Awal cerita, terasa manis setiap mulai berkelana, pikir mimin toh pengalaman pertama hidup dihutan yang sebenarnya. Ga sedikit orang yang kepingin terjun kedunia pertambangan, sulit sebenarnya memang masuk kesektor pekerjaan ini untuk kalian yang masih "pemula". Sektor ini umumnya dikuasai oleh dalih-dalih yang namanya "pengalaman" toh memang sebenernya sektor yang kelam ini sudah sejak lama rentan akan kemaksiatan
Selama awal kerja disini, selalu terbayang setiap rupiah yang dihasilkan setiap harinya, dengan harapan sebuah kebahagiaan yang bisa didapat tentunya. Tapi..ternyata tak seindah itu kenyataannya. Kebahagiaan yang tak kunjung-kunjung datang meskipun ada uang, seolah seperti ada yang kurang dan hilang. WAKTU adalah alasan dibalik semuanya, jikalau kalian masuk kesektor ini, kalian bakalan ngerasaain berharganya sebuah WAKTU, waktu yang dihabiskan hanya untuk sebuah pekerjaan yang belum tentu ada akhirnya.
Kebanyakan orang yang ada disini, memang terlihat menikmati pekerjaan ini, padahal sudah puluhan tahun mereka bergelut disektor ini, dan anehnya masihhhhhhhh aja terus kerja disektor ini sampe tua. Apasih yang dicari???? Uang??? Untuk apaaaa???toh mati ini kita kan!!.
Baca juga : Haru biru diwaktu itu
Karena memang biasanya bekerja di sektor pertambangan menggunakan jadwal kerja yang dibilang enak-enak ngga sih. 35 hari kerja full time 12jam dengan kegiatan dan teman yang itu-itu melulu, makanan yang sehat-sehat melulu pastinya makin hari makin bikin suntuk dan bosan, ditambah begerak sedikit harus aman, takut kecelakaan kerja, pikir dulu sebelum kerja. #aaaaaaaaaaaaaaaghhhh kaga ada hal lain apa yak selaen ngebahas keselamatan? toh mati udah urusan tuhan.
Hidup bener-bener terasa "hambar" dalam arti sebenarnya kalo kerja disektor ini! kita seperti mesin-mesin berkeliaran, zombi zombi yang dipekerjakan disebuah perhutanan yang jauhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh banget dari yang namanya keramaian, dan ditambah ga ketemu keluarga. *beeeeeeeeeeeeeeeeehhhh ini yang paling menyiksa hati.
Sekali pulang cuma ada waktu 11 hari bareng keluarga, belum dipotong silaturahmi kesana kemari, yang ada makin terasa terbebani deh hidupnya. Gak ada yang spesial kerja disini, Kemewahan yang mungkin terlihat dari ujung sana? Ya, mungkin..buat mereka yang tahan ninggalin keluarga hanya untuk mengejar kemewahan!.
yah semoga aja, disegerakan untuk menjadi pengusaha handal. yang bisa kerja sesukanya, ngapain sesukanya, makan apa aja sesukanya, dan bisa mati dipangkuan keluarganya..Amin!
Bukan tidak mensyukuri namun, disinilah kita mengerti akan sebuah kehangatan pelukan keluarga tersayang yang takkan terbayar oleh sebuah "kemegahan".
Baca Juga : Cara pengolahan bijih tembaga
Curhat masalah kepahitan sedang dirasain dan sepertinya tidak mungkin berakhir dalam sebuah yang namanya "pekerjaan"..*huffffffh
Awalnya selulus kuliah, siapa sih yang ga mau kerja??? apalagi kerja didunia pertambangan???
Yap, sektor yang selalu terlihat gemerlap namun ternyata masih menyiman banyak bayangan gelap disepanjang sisinya. Memang sih ga disengaja masuk kedalem sektor pekerjaa ini namanya juga rejeki masa mau ditolak?? kan dosa..!
Awal cerita, terasa manis setiap mulai berkelana, pikir mimin toh pengalaman pertama hidup dihutan yang sebenarnya. Ga sedikit orang yang kepingin terjun kedunia pertambangan, sulit sebenarnya memang masuk kesektor pekerjaan ini untuk kalian yang masih "pemula". Sektor ini umumnya dikuasai oleh dalih-dalih yang namanya "pengalaman" toh memang sebenernya sektor yang kelam ini sudah sejak lama rentan akan kemaksiatan
Selama awal kerja disini, selalu terbayang setiap rupiah yang dihasilkan setiap harinya, dengan harapan sebuah kebahagiaan yang bisa didapat tentunya. Tapi..ternyata tak seindah itu kenyataannya. Kebahagiaan yang tak kunjung-kunjung datang meskipun ada uang, seolah seperti ada yang kurang dan hilang. WAKTU adalah alasan dibalik semuanya, jikalau kalian masuk kesektor ini, kalian bakalan ngerasaain berharganya sebuah WAKTU, waktu yang dihabiskan hanya untuk sebuah pekerjaan yang belum tentu ada akhirnya.
Kebanyakan orang yang ada disini, memang terlihat menikmati pekerjaan ini, padahal sudah puluhan tahun mereka bergelut disektor ini, dan anehnya masihhhhhhhh aja terus kerja disektor ini sampe tua. Apasih yang dicari???? Uang??? Untuk apaaaa???toh mati ini kita kan!!.
Baca juga : Haru biru diwaktu itu
Karena memang biasanya bekerja di sektor pertambangan menggunakan jadwal kerja yang dibilang enak-enak ngga sih. 35 hari kerja full time 12jam dengan kegiatan dan teman yang itu-itu melulu, makanan yang sehat-sehat melulu pastinya makin hari makin bikin suntuk dan bosan, ditambah begerak sedikit harus aman, takut kecelakaan kerja, pikir dulu sebelum kerja. #aaaaaaaaaaaaaaaghhhh kaga ada hal lain apa yak selaen ngebahas keselamatan? toh mati udah urusan tuhan.
Hidup bener-bener terasa "hambar" dalam arti sebenarnya kalo kerja disektor ini! kita seperti mesin-mesin berkeliaran, zombi zombi yang dipekerjakan disebuah perhutanan yang jauhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh banget dari yang namanya keramaian, dan ditambah ga ketemu keluarga. *beeeeeeeeeeeeeeeeehhhh ini yang paling menyiksa hati.
Sekali pulang cuma ada waktu 11 hari bareng keluarga, belum dipotong silaturahmi kesana kemari, yang ada makin terasa terbebani deh hidupnya. Gak ada yang spesial kerja disini, Kemewahan yang mungkin terlihat dari ujung sana? Ya, mungkin..buat mereka yang tahan ninggalin keluarga hanya untuk mengejar kemewahan!.
yah semoga aja, disegerakan untuk menjadi pengusaha handal. yang bisa kerja sesukanya, ngapain sesukanya, makan apa aja sesukanya, dan bisa mati dipangkuan keluarganya..Amin!
Bukan tidak mensyukuri namun, disinilah kita mengerti akan sebuah kehangatan pelukan keluarga tersayang yang takkan terbayar oleh sebuah "kemegahan".
Baca Juga : Cara pengolahan bijih tembaga
Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon