belakangan mimin disibukkan dengan kondisi istri yang memburuk nih..
Gejala sakitnya cererung aneh dan bisadibilang seperti masuk angin biasa. Tapi bedanya sakitnya berjangka panjang nih, beberapa keluhan yang dialami istri oleh penyakit ini adalah sbb:
- Suhu badan panas (suhu selalu diatas 37-40C)
- Nyeri tulang (bagian pinggul, punggung, leher)
- Pusing tak tertahankan
- Selalu silau kalo lihat cahaya
- Suhu badan panas, tapi kondisi tangan dan kaki dingin
- Pernah muntah sekali selama sakit
Singkat cerita setelah lebaran, bin mengeluh pegel2 dan badannya terasa hangat. Awalnya mimin diemin tuh, tapi setelah 3 hari panas ga kunjung sembuh, baru bin dipijet sama tukang urut dengan harapan bisa membaikan badannya yang pegel-pegel dan pusing itu.
Setelah 5hari panas gak kunjung turun, diambillah solusi kerumahsakit (TMC Tasikmalaya) untuk dilakukan perawatan. Dalam masa perawatan, dokter ahli dalam gak bisa menyimpulkan sakit apa yang diderita, karena sudah diberikan antibiotik dengan kadar tinggi untuk penurun panas, panas tubuh hanya turun sejenak, setelah reaksi obat habis, badan kembali panas.
Setelah 3 hari tidak ada kemajuan mengenai penurunan panas ini, dikomunikasikanlah ke dokter saraf kalo hasil pengecekan seluruh organ dalam dalam kondisi baik dan normal. Jadi, kemungkinan gejala seperti ini lazimnya seperti meningitis. tapi, dokter saraf tsb tidak menggubris masukan dari dokter ahli penyakit dalam, karena ia berasumsi kalo pasien masih cakap berbicara, solat, kekamar mandi dan bermain handphone tentuya yang mendukung dokter saraf tsb tidak mau melakukan ct scan untuk pengecekan lebih lanjut.
Masukan dari doi hanya ada peradangan disebuah organ tubuh, yang menyebabkan panas tubuh naik turun dan pusing terus menerus, dan solusi untuk pereda pusing, doi buat obat racikan tuh.
Setelah 5hari berlalu, dokter ahli penyakit dalam rumah sakit TMC Tasikmalaya gak juga nemuin diagnosa yang meyakinkan, makadari itulah dirujuk ke rumah sakit hasan sadikin, Bandung.
Sampai disana, bin langsung dilakukan pemeriksaan ctscan, dan ada indikasi meningitis grade 1, setelahnya langsung direncanakan pelaksanaan pengambilan contoh uji sampel cairan pelindung orak yang ada didalam tulang tulang belakang bin.
Sedihhhhhh banget bayangin, rasa sakit yang bakalan diderita..
karena prosesnya dilakukan manual pakai jarum suntik dan penyedotnya, dan hasil komunikasi dari Dr.wiwid kalo hal tsb tidak menyebabkan kelumpuhan selama dilakukan oleh orang yang berpengalaman (yakni jarum yang dimasukkan tidak sampai mengenai sum-sum tulang belakang, karena jika hal ini terjadi, besar kemungkinan pasien akan mengalami kelumpuhan.)
Sedihhhhhh banget bayangin, rasa sakit yang bakalan diderita..
karena prosesnya dilakukan manual pakai jarum suntik dan penyedotnya, dan hasil komunikasi dari Dr.wiwid kalo hal tsb tidak menyebabkan kelumpuhan selama dilakukan oleh orang yang berpengalaman (yakni jarum yang dimasukkan tidak sampai mengenai sum-sum tulang belakang, karena jika hal ini terjadi, besar kemungkinan pasien akan mengalami kelumpuhan.)
dan hasil searching diinternet, jawaban terbaik untuk teknik pengambilan sampel air cucuk tulang belakang bisa dilihat dibawah yah! dikutip dari doktorbudak.com
Tujuan pengambilan sampel ini adalah, menegakkan diagnosa sementara dari keluhan penderita secara fisika, danjuga menentukan grade / tingkat keparahan penyakit meningitisnya, ditambah menentukan jenis bakteri dan virus yang menjangkit pada cairan pelindung otak pasien tsb.
Lagi-lagi hasil ngobrol-ngobrol dokter wiwid wetar, sebenarnya penyakit meningitis yang disimpulkan dokter dari rumahsakit hasan Sadikin belum ditemukan bukti kuat, karena belum ada hasil analisis laboratorium. Makanya diambil sampel tsb untuk menegakkan diagniosis tersebut.
Sebenarnya, sisem imun dalam tubuh mudahnya terbagi dalam 3 lapis pertahanan :
- Sistem imun pertahanan 1
Tubuh melakukan metabolisme (panas) untuk membunuh bakteri atau virus yang masuk kedalam tubuh. Jadi ketika tubuh pasien panas, adalah hal yang wajar, dimana tubuh mengeluarkan kemampuannya dalam memecah / membunuh virus dan bakteri yang sudah masuk kedalam tubuh.
Panas tubuh yang dimaksud adalah suhu diantara 37-39C dan jika lebih dari >39C, maka didalam tubuh akan terjadi kerusakan metabolisme, akibat kemampuannya yang kalah terhadap virus dan bakteri (sistem imun pertahanan pertama kalah) - Sistem imun pertahanan 2
Adalah tubuh menghasilkan sejenis enzim dan golongan protein yang mampu membunuh bakteri dan virus, hal ini adalah sistem pertahanan tubuh level kedua. Namun, pada penderita dengan sistem imun rendah, ada kemungkinan enzim atau protein yang dihasilkan organ tubuh, justru menyerang balik ke organ tubuh. Kelainan sistem kekebalan tubuh ini sering disebut (autoimun) Baca lengkapnya di blog Dr.elfriadi - Sistem imun pertahanan terakhir
Yakni cairan pelindung otak, yangmana adalah melindungi organ terpenting sebuah manusia yakni "otak" yang mengatur seluruh sistem imun (pembuatan protein organ tubuh, dll). dengan adanya cairan ini yang melindungi otak sering disebut perlindungan terakhir sistem imun tubuh.
Dan, penyakit meningitis adalah terkontaminasinya cairan pelindung otak dari bakteri dan virus, maka dari itu penyakit ini sangat mematikan jika tidak ditangani dengan tepat.
Obat-obatan yang digunakan pastinya harus "paten" yakni mampu menembus sistem imun pertahanan 1 dan 2 yangmana bisa langsung menembus pula cairan pelindung otak ini untuk mematikan virus dan bakteri yang mengkontaminasi. Salah satu jenis obat yang mampu menembus cairan pelindung otak ini adalah senyawa aktif yang digunakan dalam obat tidur seperti "antimo" yangmana senyawaan tersebut bisa langsung menyerang sistem saraf otak untuk membuat seseorang yang mengkonsumsinya cepat mengantuk.
PENGERTIAN CAIRAN PELINDUNG OTAK (lumbar puncture)
Lumbar puncture adalah upaya pengeluaran cairan serebrospinal dengan memasukan jarum ke dalam ruang subarakhnoid. Test ini dilakukan untuk pemeriksaan cairan serebrospinali, mengukur dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal, menentukan ada tidaknya darah pada cairan serebrospinal, untuk mendeteksi adanya blok subarakhnoid spinal, dan untuk memberikan antibiotic intrathekal ke dalam kanalis spinal terutama kasus infeksi. (Brunner and Suddarth’s, 1999, p 1630)Lumbal pungsi adalah jarum berlubang besar disuntikkan ke ruang sub araknoid pada tingkat spasium L3-4 atau L4-5, dan contoh CSS diambil. Tekanan cairan CSS juga diukur. Tekanan normal bervariasi sesuai usia dari 45 mm air pada bayi baru lahir sampai 120 mm air pada orang dewasa. (Hudak & Gallo, 1996) Lumbal pungsi merupakan pengambilan cairan cerebrospinal untuk pemeriksaan mikroskopis analisa kimia. (Jastremski, dkk. 1996)
( * Lumbar bermaksud satu segmen di tulang belakang yang agak hujung sekali * Puncture bermaksud tebuk atau cucuk.)
Secara ringkasnya, lumbar puncture adalah suatu prosedure yang dilakukan untuk mendapatkan sample air saraf ataupun cecair selaput otak ( cerebrospinal fluid ), ia juga sering dipanggil “air tulang belakang” kerana cecair ini diperolehi daripada kawasan tulang belakang )
Cecair ini menyelaputi otak dan saraf tunjang. Apabila lumbar puncture dilakukan, sebatang jarum halus digunakan untuk memperolehi cecair ini dengan mencucuk di hujung tulang belakang (kawasan tulang lumbar ) kerana di sini adalah tempat yang paling senang dan selamat.
Bagaimana lumbar puncture dilakukan ?
Suatu jarum halus (lebih kurang sama seperti jarum yang digunakan untuk mengambil darah dari tangan/kaki bayi) dicucuk menembusi kulit di bahagian bawah tengah belakang badan ( di kawasan antara tulang lumbar ke-3 dan ke-4). Apabila jarum sampai ke kawasan yang mengandungi cecair saraf, maka titisan cecair ini akan keluar dan dikumpul dalam botol-botol untuk dihantar ke makmal.
Tidak banyak cecair diambil dan kehilangan sedikit cecair ini tidak akan membawa apa-apa kesan kepada anak, dan cecair ini akan digantikan balik oleh badan dalam masa kurang daripada dua hari.
Prodesur / cara kerja yang dikutip dari blog dedhe (calon dokter), begini prosedurnya :
Prodesur / cara kerja yang dikutip dari blog dedhe (calon dokter), begini prosedurnya :
a. Pre interaksi
1. Mengkaji kemampuan dan kebutuhan klien
2. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan
3. Mengucapkan salam
4. Menjaga privasi klien
5. Menjelaskan tujuan tindakan kepada klien
6. Mencuci tangan
7. Memakai sarung tangan steril
b. Interaksi
8. Posisi pasien lateral recumbent dengan bagian punggung di pinggir tempat tidur. Lutut pada posisi fleksi menempel pada abdomen, leher fleksi kedepan dagunya menepel pada dada (posisi knee chest)
9. Pilih lokasi pungsi. Tiap celah interspinosus vertebral dibawah L2 dapat digunakan pada orang dewasa, meskipun dianjurkan L4-L5 atau L5-S1 (Krista iliaca berada dibidang prosessus spinosus L4). Beri tanda pada celah interspinosus yang telah ditentukan.
10. Dokter mengenakan masker, tutup kepala, pakai sarung tangan dan gaun steril.
11. Desinfeksi kulit degan larutan desinfektans dan bentuk lapangan steril dengan duk penutup.
12. Anesthesi kulit dengan Lidokain atau Xylokain, infiltrasi jaringan lebih dapam hingga ligamen longitudinal dan periosteum
13. Tusukkan jarum spinal dengan stilet didalamnya kedalam jaringan subkutis. Jarum harus memasuki rongga interspinosus tegak lurus terhadap aksis panjang vertebra.
14. Tusukkan jarum kedalam rongga subarachnoid dengan perlahan-lahan, sampai terasa lepas. Ini pertanda ligamentum flavum telah ditembus. Lepaskan stilet untuk memeriksa aliran cairan serebrospinal. Bila tidak ada aliran cairan CSF putar jarumnya karena ujung jarum mungkin tersumbat. Bila cairan tetap tidak keluar. Masukkan lagi stiletnya dan tusukka jarum lebih dalam. Cabut stiletnya pada interval sekitar 2 mm dan periksa untuk aliran cairan CSF. Ulangi cara ini sampai keluar cairan.
15. Bila akan mengetahui tekanan CSF, hubungkan jarum lumbal dengan manometer pemantau tekanan, normalnya 60 – 180 mmHg dengan posisi pasien berrbaring lateral recumbent. Sebelum mengukur tekanan, tungkai dan kepala pasien harus diluruskan. Bantu pasien meluruskan kakinya perlahan-lahan.
16. Anjurkan pasien untuk bernafas secara normal, hindarkan mengedan.
17. Untuk mengetahui apakah rongga subarahnoid tersumbat atau tidak, petugas dapat melakukan test queckenstedt dengan cara mengoklusi salah satu vena jugularis selama I\10 detik. Bila terdapat obstruksi medulla spinalis maka tekanan tersebut tidak naik tetapi apabila tidak terdapat obstruksi pada medulla spinalis maka setelah 10 menit vena jugularis ditekan, tekanan tersebut akan naik dan turun dalam waktu 30 detik.
18. Tampung cairan CSF untuk pemeriksaan. Masukkan cairan tesbut dalam 3 tabung steril dan yang sudah berisi reagen, setiap tabung diisi 1 ml cairan CSF. Cairan ini digunakan untuk pemeriksaan hitung jenis dan hitung sel, biakan dan pewarnaan gram, protein dan glukosa. Untuk pemeriksaan none-apelt prinsipnya adalah globulin mengendap dalam waktu 0,5 jam pada larutan asam sulfat. Cara pemeriksaanya adalah kedalam tabung reaksi masukkan reagen 0,7 ml dengan menggunakan pipet, kemudian masukkan cairan CSF 0,5. diamkan selama 2 – 3 menit perhatikan apakah terbentuk endapan putih. Cara penilainnya adalah sebagai berikut:
( - ) Cincin putih tidak dijumpai
( + ) Cincin putih sangat tipis dilihat dengan latar belakang hitam dan bila dikocok tetap putih
( ++ ) Cincin putih sangat jelas dan bila dikocok cairan menjadi opolecement (berkabut)
( +++ ) Cincin putih jelas dan bila dikocok cairan menjadi keruh
( ++++ ) Cincin putih sangat jelas dan bila dikocok cairan menjadi sangat keruh.
Untuk test pandi bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan globulin dan albumin, prinsipnya adalah protein mengendap pada larutan jenuh fenol dalam air. cAranya adalah isilah tabung gelas arloji dengan 1 cc cairan reagen pandi kemudian teteskan 1 tetes cairan CSF, perhatikan reaksi yang terjadi apakah ada kekeruhan.
19. Bila lumbal pungsi digunakan untuk mengeluarkan cairan liquor pada pasien dengan hydrocepalus berat maka maksimal cairan dikeluarkan adalah 100 cc.
c. Terminasi
20. Setelah semua tindakan selesai, manometer dilepaskan masukan kembali stilet jarum lumbal kemudian lepaskan jarumnya. Pasang balutan pada bekas tusukan.
21. Mencuci tangan.
22. Observasi pasien mengenai orientasi, gelisah, perasaan mengantuk, mual, irritabilitas serebral (fitting, twitching, spasticity atau kelemahan tungkai) dan melaporkannya kepada dokter.
23. Anjurkan pasien melaporkan adanya nyeri kepala dan memberikan analgerik sesuai program.
24. Klien tidur terletang tanpa bantal selama 2 – 4 jam
25. Observasi tempat pungsi terhadap kemungkinan pengeluaran cairan CSF
26. Bila timbul sakit kepala, lakukan kompres es pada kepala, anjurkan tekhnik relaksasi, bila perlu pemberian analgetik dan tidur sampai sakit kepala hilang.
27. Melaporkan ke dokter bila ada hal yang tidak bisa diatasi.
Adakah lumbar puncture sesuatu yang membahayakan ?
Tidak, ia tidak bahaya kerana dilakukan mengikut tatacara oleh doktor. Doktor dan jururawat juga akan memastikan ia dilakukan dengan bersih supaya tidak menyebabkan jangkitan kuman.
Doktor akan memastikan anak tidak mempunyai masalah tekanan tinggi dalam otak dan masalah darah susah membeku supaya tiada komplikasi daripada lumbar puncture.
Pengambilan contoh air lumbar puncture pada tulang belakang TIDAK MENYEBABKAN LUMPUH (selama dilakukan oleh seseorang yang kompeten dibidang ini!)
Ia tidak akan menyebabkan lumpuh kerana jarum yang dimasukkan langsung tidak kena pada saraf tunjang kerana jarum akan dimasukkan pada aras di bawah penghujung saraf tunjang ini.
Mengapa anak saya perlu buat lumbar puncture?
Ia secara umumnya dilakukan untuk salah satu sebab yang berikut:-
1) Untuk mengesan bukti jangkitan kuman dalam cecair saraf/selaput otak
2) Untuk mengesan tekanan dalam cecair saraf
3) Untuk mengesan unsur-unsur kimia dalam cecair saraf – seperti protein, gula dan sebagainya.
Tujuan yang spesifik untuk anak anda akan diterangkan oleh doktor yang merawat anak.
Cecair ini adalah suatu bahan yang mempunyai hubungan yang sangat rapat dengan otak kerana cecair menyelaputi otak, maka dengan mengkaji cecair ini, kita akan mendapat maklumat yang penting mengenai kesan pada otak akibat daripada penyakit yang dihadapi.
Apa yang perlu dilakukan sebelum prosedur ini ?
Anak anda perlu berpuasa dari makan/minum sebelum prosedur (biasanya 4 jam sebelum). Doktor akan menerangkan prosedur ini kepada anda, dan menjawab soalan daripada anda. Kemudian, anda akan diminta untuk menandatangani borang memberi izin.
Bergantung kepada umur anak anda, dia mungkin akan diberi ubat untuk menyebabkan dia rasa mengantuk. Kadang-kala ubat bius yang lebih kuat diperlukan. Krim bius juga boleh disapukan pada kawasan belakang badan yang akan dicucuk, supaya tidak merasa kesakitan cucuk jarum.
Apa akan berlaku kepada anak saya semasa prosedur ini?
Lumbar puncture biasanya dilakukan di dalam bilik rawatan di wad kanak-kanak. Dia akan baring atas katil dengan mengiring ke kiri, dengan lutut kakinya dirapatkan ke dada supaya ruang antara tulang belakang lebih terbuka. Seorang jururawat atau doktor akan membantu untuk mengekalkan kedudukan ini.
Doktor yang melakukan prosedur ini akan mencuci tangan, dan memakai sarung tangan yang bersih, dan mencuci kulit di kawasan yang akan dicucuk, dan ditutup oleh suatu kain yang bersih. Jarum dimasukkan diantara ruang tulang lumbar ke-3 dan ke-4, dan titisan cecair yang keluar akan dikumpul dalam beberapa botol. Botol ini akan dihantar ke makmal untuk dikaji.
Apa masalah yang boleh berlaku dalam prosedur ini ?
Sebenarnya agak jarang untuk berlaku masalah dalam lumbar puncture. Namun, ada beberapa keadaan yang mungkin berlaku :-
- Tidak dapat memastikan pesakit berada dalam kedudukan kerana tidak tidur, dan cuba melawan. Sekiranya ini berlaku, prosedur ini perlu ditunda atau dirancang untuk membuat dibuat di dewan bedah dengan bius penuh.
- Kadang-kadang, ia adalah susah untuk doktor mengenalpasti tempat untuk dicucuk, dan perlu mendapatkan bantuan seorang doktor yang lain. Ini boleh mengambil lebih banyak masa, dan juga mungkin perlu ditunda.
- Ada juga mungkin berlaku pendarahan sedikit yang boleh menyebabkan cecair selaput otak yang dikumpul itu bercampuran dengan darah yang akan menyukarkan analisa yang tepat.
- Kawasan yang dicucuk mungkin akan mengalami sedikit lebam daripada pendarahan atau sedikit cecair selaput otak yang berkumpul di bawah kulit. Ini tidak bahaya dan boleh dielakkan dengan baring atas katil untuk sejam.
- Sesetengah pesakit boleh mendapat sakit kepala akibat prosedur ini kerana sedikit penurunan dalam tekanan dalam otak, sakit ini akan reda secara spontan dalam masa 24 hingga 48 jam. Sekiranya perlu, pesakit boleh diberikan ubat paracetamol.
Apa akan berlaku selepas prosedur ini?
Tempat yang dicucuk akan ditampal, dan anak digalakkan untuk baring atas katil selama satu jam. Dia boleh minum/makan apabila sedar sepenuhnya. Plaster yang ditampal boleh ditanggalkan selepas 24 jam. Sebahagian daripada keputusan makmal boleh diperolehi dalam masa beberapa jam dan laporan kajikuman biasanya ambil masa beberapa hari.
yang terpenting jika pasien terindikasi positif meningitis adalah "Mengapa bisa pertahanan tubuh pertama dan kedua ditembus dengan mudah oleh virus??"
yang artinya, pengobatan yang dilakukan harusnya mencari sumber infeksi, yang mengakibatkan masuknya virus atau bakteri kedalam cairan selaput pelindung otak tersebut, karena kalau tidak....
semakin banyak virus yang akan masuk kedalan cairan pelindung otak (pertahanan terakhir tubuh) dan bukan tidak mungkin berujung dengan KEMATIAN...
yang terpenting jika pasien terindikasi positif meningitis adalah "Mengapa bisa pertahanan tubuh pertama dan kedua ditembus dengan mudah oleh virus??"
yang artinya, pengobatan yang dilakukan harusnya mencari sumber infeksi, yang mengakibatkan masuknya virus atau bakteri kedalam cairan selaput pelindung otak tersebut, karena kalau tidak....
semakin banyak virus yang akan masuk kedalan cairan pelindung otak (pertahanan terakhir tubuh) dan bukan tidak mungkin berujung dengan KEMATIAN...
*Semoga artikel ini bermanfaat dalam menyajikan informasi mengenai pengambilan contoh cairan tulang belakang, pada penentuan diagnosa penyakit Meningitis*
Baca juga : Andai kita mampu hidup tanpa uang
Baca juga : Andai kita mampu hidup tanpa uang
Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon