Tuesday, March 15, 2016

Berbagai jenis batu bata dan kegunaannya

Bahan / material bangunan yang akan dibahas secara detail kali ini adalah mengenai batubata. kalau didefinisikan apa itu batu bata menurut wikipedia adalah merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsumbambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.



nah, semakin majunya era perkembangan pembangunan, maka dibutuhkan bahan baku atau penyusun dinding yang ringan, kuat, dan mudah pengaplikasiannya. Karena gedung bertingkat tentunya memiliki kekuatan yang sudah terukur, dan artinya semakin banyak beban yang diberikan pada gedung tersebut, semakin berat pula tekanan dari gaya gravitasi yang diberikan sehingga faktor keamananpun menjadi akhir pilihannya.

Secara garis besar, batu penyusun dinding yang tersedia dipasaran terbagi 4 golongan yakni :
  1. Batubata Merah
  2. Batako
  3. Bata ringan (sering disebut hebel)
  4. Bataton
Sekarang akan dibahas persatuan mengenai kelebihan maupun kekurangan dari berbagai sudut.

1. BATUBATA MERAH


Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.


Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah. Selain itu Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.
Karena memiliki warna yang eksotis dan terkesan natural vintage, bata merah banyak juga dibentuk sebagai bata tempel, sehingga terkesan seperti dinding bata ekspos. Bata ini harganya lebih mahal karena sudah dibuat dengan pewarnaan dan pelapisan khusus.
Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai batubata merah
  • Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
  • Umumnya memiliki ukuran: panjang 17–23 cm, lebar 7–11 cm, tebal 3–5 cm.
  • Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
  • Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Kelebihan BatuBata Merah :
  • Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
  • Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
  • Mudah untuk membentuk bidang kecil
  • Murah harganya
  • Mudah mendapatkannya
  • Perekatnya tidak perlu yang khusus.
  • Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
Kekurangan BatuBata Merah :
  • Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
  • Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu ruangan     tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
  • Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya.
  • Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih             banyak.
  • Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal           untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
  • Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
  • Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
  • Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan.

2.BATAKO



material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi.

Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah. Namun beredar pula batako yang jika dilihat secara fisual seperti hanya berisi kandungan tanah liat yang dicetak secara manual tanpa proses pembakaran seperti halnya batubata merah.
Jenis batako yang beredar dipasaran terbagi menjadi 2 kelompok yakni

        Batako putih (Tras)

  • Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
  • Umumnya memiliki ukuran panjang 25–30 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 14–18 cm.
  • Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
  • Batako tras = 25 buah
  • Semen = 0,215 sak
  • Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3
    Batako Semen PC / Batako pres (mirip paping block)
  • Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
  • Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
  • Umumnya memiliki ukuran panjang 36–40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18–20 cm.
  • Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
  • Batako pres = 15 buah
  • Semen PC = 0,125 sak
  • Pasir ayak (pasir pasang) = 0,015 m3

Kelebihan Batako :
  • Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.
  • Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat.
  • Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara.
  • Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
  • Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan.
  • Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
  • Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
  • Pemasangan lebih cepat.
Kekurangan Batako :
  • Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
  • Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
  • Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.

3. BATATON (batako beton)


Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.
Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim ini. Sebut saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi material pendukung elemen rumah.
Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.
Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.
Bataton memudahkan para tukang dalam menyelesaikan pekerjaan, karena lebih ekonomis. Jika memakai bata merah, diperlukan bekisting dan bingkai struktur. Proses kerja lebih lama dan rumit, karena bekisting harus dilepas lagi. Sementara dengan bataton, tidak perlu menggunakan beksiting. Pembuatan kolom bisa langsung dikerjakan dengan bataton tersebut.
Kelebihan Bataton:


  • Tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan.
  • Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama.
  • Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat.
  • Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara.
  • Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester.
  • Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan.
  • Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
  • Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
  • Pemasangan lebih cepat.
  • Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
Kekurangan Bataton


  • Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
  • Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
  • Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.




4. BATA RINGAN (HEBEL/CELCON)





Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.
Meski pemakaian pelsteran juga tidak dilarang. Bata ringan juga kedap air dan suara, serta tahan pada gempa bumi. Sayangnya, bata jenis ini berharga relatif lebih mahal dari bata merah. Penjualnya pun masih didominasi toko material besar saja dan harus dibeli dalam jumlah yang sangat banyak. Memasangnya dibutuhkan keahlian khusus, tidak seperti memasang bata merah yang sudah banyak diketahui tekniknya.
  • Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik.
  • Bisa langsung diberi aci (semen+air) tanpa harus diplester (semen+pasir)  terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
  • Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.
  • Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
  • Bata hebel/celcon = 8 buah
  • Semen instan = 11,43 kg
  • Air = 0,15–0,16 liter

 Kelebihan Bata Ringan :
  • Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
  • Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
  • Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
  • Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
  • Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
  • Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
  • Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
  • Mempunyai kekedapan suara yang baik.
  • Kuat tekan yang tinggi.
  • Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

Kekurangan Bata Ringan :
  • Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.
  • Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
  • Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan.
  • Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata         biasa.
  • Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
  • Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini.
  • Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.
Dari penjelasan diatas, tentunya setiap material yang akan digunakan memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, jadi adabaiknya penggunaan yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan. misalnya anda ingin membangun bangunan bertingkat (rumah) tentunya batubata merah menjadi pilihan utama yang harus digunakan pada lantai dasar, baru selanjutnya (lantai kedua( bisa menggunakan hebel atau batako)

sumber : kokohrumahKu.com

2 comments

Komentar yang baik atau diam!
EmoticonEmoticon